Filosofi jawa tansah eling lan waspodo

filosofi jawa tansah eling lan waspodo
Motivasi Jawa - Apa itu Eling lan waspodo? Mengingatkan kembali, berhati - hati dalam sikap, ucap, tindak tanduk/perbuatan. harus Eling (Sadar) sama apa, dengan siapa ?, harus waspodo (Awas) akan apa, dengan siapa?. Jika menggali dari pengertian umum sebaiknya ingat selalu akan Tuhan, sabar dan kuat iman menghadapi cobaan Tuhan (karena keadaan jaman dan atau keadaan diri manusia).

Senantiasa mawas diri baik dalam keadaan suka dan duka. dengan penghayatan senantiasa “eling lan waspada “ akan menghidupkan janji bathin.




Tidak “eling lan waspada “ , yang sekedar janji lahir (di bibir saja), Merujuk nasehat Mangkunegara IV ( dalam Wedhatama), kurang lebih : “Selamanya hanya awas dan ingat. Ingat akan sasmita alam menjadi selamat hidupnya, supaya bebas dari kesukaran, itulah yang menjaga kesejahteraan hidup.

Eling atau ingat : Ingat berarti manusia yang selalu menyadari keadaannya,diri sendiri, kiri dan kanannya, hidup dan kehidupannya dan Memahami benar siapa sejati.

Waspodo atau waspada : Manusia yang selalu teliti kepada hidup dan kehidupannya, tahu mana yang boleh dilakukannya menurut aturan Tuhan.


Penjabaran Dari Kata Eling lan Waspodo

Masih menurut pitutur jawa bahwa Eling lan Waspodo adalah dua kata yang tidak boleh dipisah-pisahkan karena mempunyai daya kekuatan yang besar sekali , alat penangkal yang jitu dalam melawan ke angkara murkaan nafsu duniawi dan keserakahan materiatlistis. Eling untuk berbagi rasa. Melepaskan rasa egois, memupuk rasa kesatuan.

Bagi yang kaya,eling punya rasa asih memberi kepada yang miskin. Bagi yang pandai eling punya rasa asih mengajar yang bodoh.Bagi yang kuat eling punya tekad asih membela melindungi yang lemah. Eling dalam keadaan senang / jaya/sukses maupun susah/jatuh/gagal. Eling kalau semua yang ada di dunia ini tidak kekal/abadi.

Perasaan senatiasa awas sadar (Mulat salira) terhadap semua bentuk perasaan yang menyenangkan / tidak menyenangkan bagaimana ia timbul dan lenyap di dalam diri kita sendiri, juga aktifitas pikiran hendaknya selalu sadar, apakah pikirannya penuh dengan hawa nafsu atau tidak, menyeleweng atau tidak, sadar dengan semua aktifitas pikiran bagaimana ia timbul dan lenyap.

Pertanyaanya ,( mungkin ) : Setelah terus direnungkan , dihayati dan dipahami, tetapi kenapa saya ( KITA? ) masih belum bisa Eling lan Waspodo . Sering (kalau mau jujur ) didalam setiap ucap, tindakan/perbuatan, bahkan situasi “kesempatan” dimana saya masih bisa berbuat kebaikan dan kebajikan, sering hal itu tidak saya lakukan.(lewat kesempatan untuk menolong), demikian sikap tindak tanduk saya sering merugikan orang lain (menipu, korupsi), Menambahkan konsep lain, mungkin saya kurang berlatih atau kurang disiplin dalam laku hidup ?, atau tidak mengolah dengan baik. atau mungkin kurang memahami berdasarkan falsafah (Akeh Durung Mesti Cukup, Sethithik Durung Mesti Kurang).

Menyadari dengan penuh kejujuran, semua pelajaran ini baru sebatas pemahaman konsep , puas di lintasan pikiran/kesadaran intelek saja. Belum banyak untuk mendapatkan cukup pengalaman langsung dari sumber yang pertama agar dapat kekuatan bisa “Eling lan Waspodo / Bijaksana yang transenden “. = tidak menyakiti dan membunuh makhluk lain; tidak punya rasa dendam, iri, sombong, serakah,tidak menipu, mencuri & punya ILMU KESABARAN agar bisa berterima kasih kepada mereka yang telah / akan menghina-memfitnah-memarahi-mentertawakan.



Ingat akan pepatah jawa " Biso rumongso lan ora rumongso biso, Ojo rumong bener dewe "/ bisa merasa dan bukan merasa bisa, jangan merasa paling benar. dalam hal ini saya justru setuju memilih UNTUK BISA TERUS KREATIF BELAJAR langsung kepada kehidupan. Tidak mau percaya begitu saja apa tulisan dan kata orang. Menentukan pemahaman sendiri, cara sendiri, dan untuk diri sendiri,belajar sendiri “bagaimana Hidup dan kehidupanku sendiri “( ternyata indah dan asyik ).


Demikian sedikit ulasan Filosofi jawa tansah eling lan waspodo. semogga menjadi satu wacana yang bermanfaat untuk saya pribadi dan pengunjung di mana saja berada.

0 Response to "Filosofi jawa tansah eling lan waspodo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel